Apresiasi Program KPPA  Rumah Bersama Indonesia,Khofifah Ajak Semua Jajaran Kementrian Sinergi 

Posted by : Suseto December 13, 2024 Category : Nasional
Foto: Khofifah mengajak Kementerian PPPA banyak menjalin kerjasama dengan seluruh pihak dalam rangka meluaskan jangkauan layanan dan mengatasi permasalahan terkait perempuan dan anak yang ada di Indonesia.( Dok.hms )
 
JAKARTA,BrigadeIndonesia.com – Calon Gubernur Jatim Terpilih yang juga Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa mengisi materi pembekalan kepada seluruh pimpinan tinggi  madya dan pratama di jajaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Ruang Kartini Lantai 11, Gedung Kementerian PPPA, Rabu (11/12/2024).
 
Dalam kesempatan ini, Khofifah mengajak Kementerian PPPA banyak menjalin kerjasama dengan seluruh pihak dalam rangka meluaskan jangkauan layanan dan mengatasi permasalahan terkait perempuan dan anak yang ada di Indonesia.
 
Membuka paparannya, Khofifah menceritakan pertemuannya dengan anak dan lansia di lokasi pengungsian bencana banjir di Jombang. Di sana ditemukan kebutuhan perlindungan  bagi  anak dan lansia . Hal seperti ini juga terjadi di berbagai tempat pengungsian ketika terjadi bencana alam. Hal yang tidak mudah  disentuh langsung oleh layanan Kementerian PPPA tanpa kerjasama dan jejaring yang luas mengingat KPPA tiðak memiliki struktur yang linier sampai kabupaten kota.
 
“Bagaimana  kebersambungan Kementerian PPPA dengan lansia dan anak anak di  pengungsian dapat direspon  secara cepat. Sementara secara struktural tidak fungsi yang linier bersambung. Disinilah pentingnya meluaskan jaringan dengan memaksimalkan kerjasama dengan berbagai lembaga sebagai payung hukum kerjasama yang lebih luas.  Kita tentu tidak ingin ada bencana. Tapi Indonesia ini masuk dalam kawasan ring of fire,” ujar Khofifah.
 
“Nah, kesinambungan Kementerian PPPA dengan pengungsian ini membutuhkan  jalinan MoU dengan sangat banyak institusi akan sangat membantu. Sehingga ketika ada hal-hal yang butuh dikoordinasikan dengan cepat, bisa dilaksanakan,” ujar Khofifah.
 
Di sisi lain  karena Kementerian PPPA punya program Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang menjadi wadah kolaborasi dan sinergi antara masyarakat, K/L (pemerintah) dan dunia usaha, untuk melakukan inisiasi, program dan kegiatan yang positif, khususnya dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak. 
 
Contoh kegiatannya bisa jadi pelatihan keterampilan atau pembinaan UMKM untuk perempuan, pojok baca, latihan menari dan permainan tradisional untuk anak2, atau berupa senam untuk lansia.
 
Tidak hanya itu, Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini juga membuka peluang sinergi dan kolaborasi Kementerian PPPA dengan program-program layanan pemberdayaan perempuan dan anak yang dilaksanakan di Jawa Timur dan peluang dengan provinsi lain.
 
“Di Jatim ada program Jatim Puspa. Program ini memberikan bantuan usaha untuk perempuan dengan besaran Rp 2,5 juta per penerima dan hanya untuk  perempuan. Ini ada anggarannya ada programnya. Sangat memungkinkan untuk disinergikan supaya nanti mana peta dari KPPPA yang bisa berseiring dengan Jatim Puspa,” tegas Khofifah.
 
Tidak hanya itu, Khofifah juga menyampaikan sukses program PKH Plus yang berhasil menjadi instrumen signifikan dalam menurunkan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Program ini dimulai saat Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jatim periode pertama.
 
Saat itu kemiskinan ekstrem di Jatim berada di angka 4,4 persen. Yang kemudian menurun signifikan menjadi 0,66 persen per Maret 2024. 
 
“Program ini hanya di Jatim. Program ini diberikan untuk lansia di keluarga kurang mampu. Program ini bisa disinkronkan dengan pendataan dari Kementerian PPPA, karena berdasarkan pengalaman, ada penyebab kurang maksimal penyerapan anggarannya karena di tengah jalan, sasaran lansia yang kita bantu ternyata sudah dipanggil Allah,” ujar Khofifah.
 
Tak ketinggalan yang juga disampaikan Khofifah adalah program bantuan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) yang dilakukan di Jatim. Program ini diberikan khusus bagi wanita tulang punggung keluarga. Dimana nilai bantuan yang diberikan mencapai Rp 3 juta per penerima manfaat. 
 
“Program ini ditujukan dengan harapan wanita yang dulunya dalam keluarganya suami sebagai tulang punggung keluarga, ketika mengalami perceraian  atau meninggal dunia, bisa kembali berdaya,” ujarnya. 
 
Penyatuan data dalam rangka sinergi dan memaksimalkan layanan dan penjangkauan ditegaskan Khofifah akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Pihaknya optimistis di bawah kepemimpinan Arifah Fauzi kinerja Kementerian PPPA akan meningkat dan membawa manfaat bagi masyarakat.
 
( red )
RELATED POSTS