

Foto : Gugus Supriyanto, atau yang dikenal dengan nama Boncu, pria yang selama ini dikenal urakan dan jauh dari Tuhan.Dok/Red
Surabaya, BrigadeIndonesia.com//
Tangis lirih terdengar di sudut ruang perawatan Rumah Sakit. Gugus Supriyanto, atau yang dikenal dengan nama Boncu, pria yang selama ini dikenal urakan dan jauh dari Tuhan, kini terdiam dengan mata basah, menatap anaknya yang terbaring lemah karena demam berdarah.
Di sela isak tangisnya, Boncu berbisik pelan:
“Yo iki seng tak enteni… Cobo seng gawe goyang ati… Maturnuwun Gusti, akhire aku eleng nek aku iki mahluk.”
Hatinya runtuh. Kesadaran datang perlahan. Ia mulai mengingat satu per satu kesalahan dan dosa yang pernah ia lakukan. Dan kini, lewat tubuh kecil anaknya yang terguncang sakit, Allah mengetuk hatinya — dengan cara yang sangat lembut, tapi menghujam dalam.
Cobaan ini bukan azab, melainkan peringatan penuh kasih. Hidayah yang turun sebagai tamparan lembut dari langit, agar Boncu sadar, bertobat, dan kembali ke jalan-Nya.
Semoga, dalam tangis dan doa malam itu, Boncu benar-benar sadar bahwa Allah masih memberinya kesempatan. Masih membuka pintu taubat, selama hati mau mengetuk.
Penulis : Red
Editor. : $useto Red
